Featured

Hei

1 Tugas Matematika Mean Modus Median

1. MeanMean adalah nilai rata-rata dari beberapa buah data. Nilai mean dapat ditentukan dengan membagi jumlah data dengan banyaknya data. Misalnya :
4, 5, 8, 9, 12
mean=(4+5+8+9+12)/5=38,5 alias 7,8

2. Modus
Modus adalah data yang paling sering muncul, atau data yang mempunyai frekuensi terbesar. Jika semua data mempunai frekuensi yang sama berarti data-data tersebut tidak mempunyai memiliki modus, tetapi jika terdapat dua yang mempunyai frekuensi terseut maka data-data tersebut memiliki dua buah modus, dan seterusnya.

3. Median
Median adalah nilai tengah dari data-data yang terurut.
Ada dua cara menentukan median:
- Jika jumlah data adalah ganjil,  maka nilai mediannya adapat ditentukan dengan rumus :
Index Median = ((n-1)/2+1
 Median=datake-(Index Median)
- Jika jumlah data genap,  maka median dapat ditentukan dengan rumus :
  I= n/2
  Median= (datake-(I) + data ke-(I+1))/2


Sorry cm dpt sgini.
Read more

0 Tugas "Kebahasaan" Bahasa Indonesia Kelompok Anggi Miftahul Alfan

1. Imbuhan -man, -wan, dan -wati


Perhatikan kalimat berikut!

Wartawan sebuah televisi swasta itu diculik dan disandera gerilyawan di Irak.

Dalam kalimat tersebut, terdapat kata wartawan dan gerilyawan. Kata itu dibentuk dari kata dasar warta + wan dan gerilya + wan. Imbuhan -wan memiliki variasi yang lain, yaitu -man dan -wati. Ketiga imbuhan tersebut adalah imbuhan asing. Disebut demikian karena ketiganya merupakan serapan dari bahasa Sanskerta. Proses pengimbuhannya tidak menimbulkan variasi bentuk. Kata berimbuhan -man, -wan, dan -wati merupakan nomina atau kata benda. Adapun perubahan makna yang diakibatkan pengimbuhan dengan  -man, -wan, dan -wati sebagai berikut.


1. Menunjuk bidang pekerjaan orang yang disebut.
Contoh : Pabrik sepatu itu memberikan cuti kepada karyawati yang hamil.

2. Menunjuk sifat orang yang disebut.
Contoh : Korban gempa di Bengkulu menunggu kedatangan relawan ke sana.

3. Menunjuk keahlian yang ditekuni orang yang disebut. Contoh : Dua olahragawan mendapat penghargaan dari pemerintah.



2. Pergeseran Makna Ameliorasi


Perhatikan kalimat berikut!

Sudah saatnya wanita disejajarkan haknya dengan pria dalam prestasi kerja.

Kata wanita dan pria dalam kalimat tersebut sepadan artinya dengan kata perempuan dan laki-laki. Namun, dalam kalimat tersebut dipilih kata wanita dan pria. Apa alasan pemilihan kata wanita dan pria dalam kalimat tersebut?

Dalam pemakaian kata, kita mengenal ameliorasi, yaitu kata kata yang maknanya mengalami pergeseran makna menuju lebih baik, lebih halus, lebih terhormat. Jadi kata wanita dirasakan lebih terhormat daripada kata perempuan. Begitu juga pemakaian kata pria lebih terhormat daripada kata laki-laki.



3. Kalimat dengan Hubungan Pengandaian


Perhatikan baris lagu berikut!

Andai kutahu kapan tiba ajalku ku akan memohon Tuhan tolong panjangkan umurku.

Kalimat di atas menggunakan kata andai. Ini menyatakan
bahwa kalimat tersebut memiliki hubungan pengandaian.
Hubungan pengandaian dalam sebuah kalimat dinyatakan
dengan konjungsi pengandaian. Konjungsi yang menunjukkan
hubungan pengandaian antara lain seandainya, andaikata,
bilamana, jika, bila, dan sebagainya.



4. Pergeseran Makna Peyorasi


Perhatikan kalimat berikut!

Penjahat yang sadis itu akhirnya tewas diterjang peluru polisi.

Kata tewas dalam kalimat tersebut mengalami pergeseran
makna peyorasi. Artinya, pergesaran makna dengan arti baru
yang lebih rendah, kurang terhormat dari arti dasarnya.
Pemakaian kata-kata dengan pergeseran makna peyorasi
biasanya dilatarbelakangi suatu rasa kejengkelan atau tidak suka
terhadap objek yang dibicarakan.


5. Kalimat dengan Hubungan Perbandingan


Perhatikan kalimat berikut!

Lagu terbaru dari kelompok musik Utopia lebih disukai daripada lagunya yang dulu.


Kalimat di atas menggunakan kata daripada yang
menyatakan bahwa kalimat tersebut memiliki hubungan
perbandingan.
Hubungan perbandingan dalam sebuah kalimat dinyatakan
dengan konjungsi perbandingan. Konjungsi yang menunjukkan
hubungan perbandingan antara lain seperti, bagaikan, laksana,
ibarat, sebagaimana, dan sebagainya.


6. Pergeseran Makna Menyempit


Perhatikan kalimat berikut ini!

Sebagai seorang penulis, NH Dini sangat konsisten menjaga mutu tulisannya.


Kata penulis dalam kalimat tersebut mengalami pergeseran
makna menyempit, yaitu pergesaran makna dengan arti baru
yang lebih sempit cakupan maknanya daripada arti dasarnya.
Kata penulis dalam arti dasarnya adalah setiap orang yang
menulis, sedangkan dalam kalimat di atas kata penulis berarti
seorang pengarang.


7. Imbuhan -is, -isme, -isasi

Perhatikan kalimat berikut ini!

Selain sebagai seorang jurnalis, dia juga seorang seniman
lukis yang handal.
jurnalis = orang yang memiliki keahlian di bidang jurnalistik


Untuk memperkaya kosakata dalam bahasa Indonesia,
dilakukan penyerapan terhadap imbuhan yang bukan
merupakan imbuhan asli bahasa Indonesia. Imbuhan itu adalah
imbuhan -is, -isme, dan -isasi. Seperti pada contoh di atas, kata
jurnalis dibentuk dengan kata dasar jurnal dengan imbuhan -is
menjadi jurnalis. Artinya, orang yang mahir menyampaikan
jurnal atau laporan atau seorang ahli jurnalistik.
Ketiga imbuhan tersebut berfungsi sebagai berikut.
1. Membentuk kata benda atau nomina.
2. Sebagian kata sifat yang dihasilkan melalui pengimbuhan
dengan ketiga imbuhan tersebut.
Arti baru yang dihasilkan melalui pengimbuhan dengan
-is, -isme, dan -isasi adalah:

1. Imbuhan -is
a. Orang yang memiliki keahlian.
Contoh: gitaris, pianis, komponis.
b. Orang yang memiliki sifat/jiwa.
Contoh: egois, nasionalis, humoris.

2. Imbuhan -isme
berarti paham/ajaran/aliran.
Contoh: nasionalisme, komunisme, animisme.

3. Imbuhan -isasi
menunjukkan makna proses.


8. Pergesaran Makna Sinestesia


Perhatikan kalimat berikut!

manis
Tutur katanya yang manis mampu membuai ribuan
nasabah arisan yang menjadi korban penipuannya.

Kalimat tersebut menggunakan kata manis, tetapi tidak
berhubungan sama sekali dengan lidah yang dapat merasakan
manis pada rasa makanan atau minuman. Cara memeprolehnya
melalui telinga berupa kata-kata yang didengarkan. Dengan
demikian, telah terjadi pergesaran indera, dari lidah menuju
indera telinga yang mengakibatkan makna kata manis mengalami
pergeseran. Pergesaran makna seperti itu disebut sinestesia.

NB : ini blm selesai, lanjutannya agek ak tulis lagi
Read more

0 Tugas Matematika Kelompok Anggi Miftahul Alfan :D kwkwkw

Ukuran Pemusatan Data (Central Tendency)


Salah satu aspek yang paling penting untuk menggambarkan distribusi data adalah nilai pusat data pengamatan (tendensi sentral). Setiap pengukuran aritmatika yang ditujukan untuk menggambarkan suatu nilai yang mewakili nilai pusat atau nilai sentral dari suatu gugus data (himpunan pengamatan) dikenal sebagai ukuran tendensi sentral.
Terdapat tiga ukuran tendensi sentral yang sering digunakan, yaitu:
  • Mean (Rata-rata hitung/rata-rata aritmetika)
  • Median
  • Mode

-0-

(1) Mean (arithmetic mean)

Rata-rata hitung atau arithmetic mean atau sering disebut dengan istilah mean saja merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk menggambarkan ukuran tendensi sentral. Mean dihitung dengan menjumlahkan semua nilai data pengamatan kemudian dibagi dengan banyaknya data. Definisi tersebut dapat di nyatakan dengan persamaan berikut:



Sampel:
\overline{x}=\dfrac{x_1+x_2+x_3+\dots +x_n}{n}\ {\rm atau}\ \overline{x}=\dfrac{\sum^n_{i=1}{x_i}}{n}\ {\rm atau}\ \overline{x}=\dfrac{\Sigma x}{n}
Populasi:
\mu =\dfrac{x_1+x_2+x_3+\dots +x_n}{n}\ {\rm atau}\ \mu =\dfrac{\sum^n_{i=1}{x_i}}{n}\ {\rm atau}\ \mu =\dfrac{\Sigma x}{n}
Keterangan:

∑ = lambang penjumlahan semua gugus data pengamatan
n = banyaknya sampel data
N = banyaknya data populasi
\bar x = nilai rata-rata sampel
μ = nilai rata-rata populasi
Mean dilambangkan dengan \bar x (dibaca “x-bar”) jika kumpulan data ini merupakan contoh (sampel) dari populasi, sedangkan jika semua data berasal dari populasi, mean dilambangkan dengan μ (huruf kecil Yunani mu).
Sampel statistik biasanya dilambangkan dengan huruf Inggris, \bar x, sementara parameter-parameter populasi biasanya dilambangkan dengan huruf Yunani, misalnya μ
a. Rata-rata hitung (Mean) untuk data tunggal
Contoh 1:

Hitunglah nilai rata-rata dari nilai ujian matematika kelas 3 SMU berikut ini:
2; 4; 5; 6; 6; 7; 7; 7; 8; 9
Jawab:

\overline{x}=\dfrac{\Sigma x}{n}=\dfrac{{2\ +4\ +5\ +6\ +6\ +7\ +7\ +7\ +8\ +9}}{10}=\dfrac{{61}}{10}=6.10
Nilai rata-rata dari data yang sudah dikelompokkan bisa dihitung dengan menggunakan formula berikut:
\bar x=\dfrac{f_1x_1+f_2x_2+\dots .+f_nx_n}{f_1+f_2+\dots +f_n}=\dfrac{{\Sigma f}_ix_i}{\Sigma f_i}
Keterangan:

∑ = lambang penjumlahan semua gugus data pengamatan
fi = frekuensi data ke-i
n = banyaknya sampel data
\bar x = nilai rata-rata sampel
Contoh 2:

Berapa rata-rata hitung pada tabel frekuensi berikut:
xifi
705
696
453
801
561
Catatan: Tabel frekuensi pada tabel di atas merupakan tabel frekuensi untuk data tunggal, bukan tabel frekuensi dari data yang sudah dikelompokkan berdasarkan selang/kelas tertentu.
Jawab:

xififixi
705350
696414
453135
80180
56156
Jumlah161035
\overline{x}=\dfrac{{\Sigma f}_ix_i}{\Sigma f_i}
\overline{x}=\dfrac{1035}{{\rm 16}}=64.6
b. Mean dari data distribusi Frekuensi atau dari gabungan:
Distribusi Frekuensi:
Rata-rata hitung dari data yang sudah disusun dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dapat ditentukan dengan menggunakan formula yang sama dengan formula untuk menghitung nilai rata-rata dari data yang sudah dikelompokkan, yaitu:
\bar x=\dfrac{{\Sigma f}_ix_i}{\Sigma f_i}
Keterangan:

∑ = lambang penjumlahan semua gugus data pengamatan
fi = frekuensi data ke-i
\bar x = nilai rata-rata sampel
Contoh 3:

Tabel berikut ini adalah nilai ujian statistik 80 mahasiswa yang sudah disusun dalam tabel frekuensi. Berbeda dengan contoh 2, pada contoh ke-3 ini, tabel distribusi frekuensi dibuat dari data yang sudah dikelompokkan berdasarkan selang/kelas tertentu (banyak kelas = 7 dan panjang kelas = 10).
Kelas ke-Nilai Ujianfi
131 – 402
241 – 503
351 – 605
461 – 7013
571 – 8024
681 – 9021
791 – 10012
Jumlah80
Jawab:

Buat daftar tabel berikut, tentukan nilai pewakilnya (xi) dan hitung fixi.
Kelas ke-Nilai Ujianfixifixi
131 – 40235.571.0
241 – 50345.5136.5
351 – 60555.5277.5
461 – 701365.5851.5
571 – 802475.51812.0
681 – 902185.51795.5
791 – 1001295.51146.0
Jumlah806090.0
\overline{x}=\dfrac{{\Sigma f}_ix_i}{\Sigma f_i}
\bar {x}=\dfrac{6090}{{\rm 80}}=76.1
Catatan: Pendekatan perhitungan nilai rata-rata hitung dengan menggunakan distribusi frekuensi kurang akurat dibandingkan dengan cara perhitungan rata-rata hitung dengan menggunakan data aktualnya. Pendekatan ini seharusnya hanya digunakan apabila tidak memungkinkan untuk menghitung nilai rata-rata hitung dari sumber data aslinya.

NB : buat Hesti, agek di ambek yg penting be jgn galonyo. Wassalam.
Read more

Delete this element to display blogger navbar

 
Powered by Blogger

Welcome In Kode Blogger

Contoh Sliding Login Dengan JQuery

Disamping ini adalah contoh Sliding Login menggunakan JQuery. Login Form Disamping hanya Contoh dan tidak dapat digunakan layaknya Login Form FB, Karena Blog ini terbuka untuk umum tanpa perlu mendaftar menjadi Member

Tutorial Blog

Untuk membuatnya Silahkan : Klik Disini

Member Login

Lost your password?

Not a member yet? Sign Up!

jQuery(function(){ // Ajax Login jQuery('.widget_wp_sidebarlogin form').submit(function(){ var thisform = this; jQuery(thisform).block({ message: null, overlayCSS: { backgroundColor: '#fff', opacity: 0.6 } }); if ( jQuery('input[name="rememberme"]:checked', thisform ).size() > 0 ) { remember = jQuery('input[name="rememberme"]:checked', thisform ).val(); } else { remember = ''; } var data = { action: 'sidebar_login_process', security: sidebar_login_params.login_nonce, user_login: jQuery('input[name="log"]', thisform).val(), user_password: jQuery('input[name="pwd"]', thisform).val(), remember: remember, redirect_to: jQuery('.redirect_to:eq(0)', thisform).val() }; // Ajax action jQuery.ajax({ url: sidebar_login_params.ajax_url, data: data, type: 'GET', dataType: 'jsonp', success: function( result ) { jQuery('.login_error').remove(); if (result.success==1) { window.location = result.redirect; } else { jQuery(thisform).prepend('

' + result.error + '

'); jQuery(thisform).unblock(); } } }); return false; }); });