Tugas "Kebahasaan" Bahasa Indonesia Kelompok Anggi Miftahul Alfan

1. Imbuhan -man, -wan, dan -wati


Perhatikan kalimat berikut!

Wartawan sebuah televisi swasta itu diculik dan disandera gerilyawan di Irak.

Dalam kalimat tersebut, terdapat kata wartawan dan gerilyawan. Kata itu dibentuk dari kata dasar warta + wan dan gerilya + wan. Imbuhan -wan memiliki variasi yang lain, yaitu -man dan -wati. Ketiga imbuhan tersebut adalah imbuhan asing. Disebut demikian karena ketiganya merupakan serapan dari bahasa Sanskerta. Proses pengimbuhannya tidak menimbulkan variasi bentuk. Kata berimbuhan -man, -wan, dan -wati merupakan nomina atau kata benda. Adapun perubahan makna yang diakibatkan pengimbuhan dengan  -man, -wan, dan -wati sebagai berikut.


1. Menunjuk bidang pekerjaan orang yang disebut.
Contoh : Pabrik sepatu itu memberikan cuti kepada karyawati yang hamil.

2. Menunjuk sifat orang yang disebut.
Contoh : Korban gempa di Bengkulu menunggu kedatangan relawan ke sana.

3. Menunjuk keahlian yang ditekuni orang yang disebut. Contoh : Dua olahragawan mendapat penghargaan dari pemerintah.



2. Pergeseran Makna Ameliorasi


Perhatikan kalimat berikut!

Sudah saatnya wanita disejajarkan haknya dengan pria dalam prestasi kerja.

Kata wanita dan pria dalam kalimat tersebut sepadan artinya dengan kata perempuan dan laki-laki. Namun, dalam kalimat tersebut dipilih kata wanita dan pria. Apa alasan pemilihan kata wanita dan pria dalam kalimat tersebut?

Dalam pemakaian kata, kita mengenal ameliorasi, yaitu kata kata yang maknanya mengalami pergeseran makna menuju lebih baik, lebih halus, lebih terhormat. Jadi kata wanita dirasakan lebih terhormat daripada kata perempuan. Begitu juga pemakaian kata pria lebih terhormat daripada kata laki-laki.



3. Kalimat dengan Hubungan Pengandaian


Perhatikan baris lagu berikut!

Andai kutahu kapan tiba ajalku ku akan memohon Tuhan tolong panjangkan umurku.

Kalimat di atas menggunakan kata andai. Ini menyatakan
bahwa kalimat tersebut memiliki hubungan pengandaian.
Hubungan pengandaian dalam sebuah kalimat dinyatakan
dengan konjungsi pengandaian. Konjungsi yang menunjukkan
hubungan pengandaian antara lain seandainya, andaikata,
bilamana, jika, bila, dan sebagainya.



4. Pergeseran Makna Peyorasi


Perhatikan kalimat berikut!

Penjahat yang sadis itu akhirnya tewas diterjang peluru polisi.

Kata tewas dalam kalimat tersebut mengalami pergeseran
makna peyorasi. Artinya, pergesaran makna dengan arti baru
yang lebih rendah, kurang terhormat dari arti dasarnya.
Pemakaian kata-kata dengan pergeseran makna peyorasi
biasanya dilatarbelakangi suatu rasa kejengkelan atau tidak suka
terhadap objek yang dibicarakan.


5. Kalimat dengan Hubungan Perbandingan


Perhatikan kalimat berikut!

Lagu terbaru dari kelompok musik Utopia lebih disukai daripada lagunya yang dulu.


Kalimat di atas menggunakan kata daripada yang
menyatakan bahwa kalimat tersebut memiliki hubungan
perbandingan.
Hubungan perbandingan dalam sebuah kalimat dinyatakan
dengan konjungsi perbandingan. Konjungsi yang menunjukkan
hubungan perbandingan antara lain seperti, bagaikan, laksana,
ibarat, sebagaimana, dan sebagainya.


6. Pergeseran Makna Menyempit


Perhatikan kalimat berikut ini!

Sebagai seorang penulis, NH Dini sangat konsisten menjaga mutu tulisannya.


Kata penulis dalam kalimat tersebut mengalami pergeseran
makna menyempit, yaitu pergesaran makna dengan arti baru
yang lebih sempit cakupan maknanya daripada arti dasarnya.
Kata penulis dalam arti dasarnya adalah setiap orang yang
menulis, sedangkan dalam kalimat di atas kata penulis berarti
seorang pengarang.


7. Imbuhan -is, -isme, -isasi

Perhatikan kalimat berikut ini!

Selain sebagai seorang jurnalis, dia juga seorang seniman
lukis yang handal.
jurnalis = orang yang memiliki keahlian di bidang jurnalistik


Untuk memperkaya kosakata dalam bahasa Indonesia,
dilakukan penyerapan terhadap imbuhan yang bukan
merupakan imbuhan asli bahasa Indonesia. Imbuhan itu adalah
imbuhan -is, -isme, dan -isasi. Seperti pada contoh di atas, kata
jurnalis dibentuk dengan kata dasar jurnal dengan imbuhan -is
menjadi jurnalis. Artinya, orang yang mahir menyampaikan
jurnal atau laporan atau seorang ahli jurnalistik.
Ketiga imbuhan tersebut berfungsi sebagai berikut.
1. Membentuk kata benda atau nomina.
2. Sebagian kata sifat yang dihasilkan melalui pengimbuhan
dengan ketiga imbuhan tersebut.
Arti baru yang dihasilkan melalui pengimbuhan dengan
-is, -isme, dan -isasi adalah:

1. Imbuhan -is
a. Orang yang memiliki keahlian.
Contoh: gitaris, pianis, komponis.
b. Orang yang memiliki sifat/jiwa.
Contoh: egois, nasionalis, humoris.

2. Imbuhan -isme
berarti paham/ajaran/aliran.
Contoh: nasionalisme, komunisme, animisme.

3. Imbuhan -isasi
menunjukkan makna proses.


8. Pergesaran Makna Sinestesia


Perhatikan kalimat berikut!

manis
Tutur katanya yang manis mampu membuai ribuan
nasabah arisan yang menjadi korban penipuannya.

Kalimat tersebut menggunakan kata manis, tetapi tidak
berhubungan sama sekali dengan lidah yang dapat merasakan
manis pada rasa makanan atau minuman. Cara memeprolehnya
melalui telinga berupa kata-kata yang didengarkan. Dengan
demikian, telah terjadi pergesaran indera, dari lidah menuju
indera telinga yang mengakibatkan makna kata manis mengalami
pergeseran. Pergesaran makna seperti itu disebut sinestesia.

NB : ini blm selesai, lanjutannya agek ak tulis lagi

comment 0 komentar:

Posting Komentar

Delete this element to display blogger navbar

 
Powered by Blogger

Welcome In Kode Blogger

Contoh Sliding Login Dengan JQuery

Disamping ini adalah contoh Sliding Login menggunakan JQuery. Login Form Disamping hanya Contoh dan tidak dapat digunakan layaknya Login Form FB, Karena Blog ini terbuka untuk umum tanpa perlu mendaftar menjadi Member

Tutorial Blog

Untuk membuatnya Silahkan : Klik Disini

Member Login

Lost your password?

Not a member yet? Sign Up!

jQuery(function(){ // Ajax Login jQuery('.widget_wp_sidebarlogin form').submit(function(){ var thisform = this; jQuery(thisform).block({ message: null, overlayCSS: { backgroundColor: '#fff', opacity: 0.6 } }); if ( jQuery('input[name="rememberme"]:checked', thisform ).size() > 0 ) { remember = jQuery('input[name="rememberme"]:checked', thisform ).val(); } else { remember = ''; } var data = { action: 'sidebar_login_process', security: sidebar_login_params.login_nonce, user_login: jQuery('input[name="log"]', thisform).val(), user_password: jQuery('input[name="pwd"]', thisform).val(), remember: remember, redirect_to: jQuery('.redirect_to:eq(0)', thisform).val() }; // Ajax action jQuery.ajax({ url: sidebar_login_params.ajax_url, data: data, type: 'GET', dataType: 'jsonp', success: function( result ) { jQuery('.login_error').remove(); if (result.success==1) { window.location = result.redirect; } else { jQuery(thisform).prepend('

' + result.error + '

'); jQuery(thisform).unblock(); } } }); return false; }); });